macam-macam es

Pada kali ini saya akan menjelaskan macam-macam es yang sering digunakan untuk pengawetan maupun yang sering kita konsumsi pada minuman.

Macam-Macam Es

macam-macam es

Es batu bukanlah benda yang asing lagi bagi masyarakat indonesia. Selain membuat minuman menjadi segar, es batu juga memiliki banyak manfaat. Jenis dan bentuk es batu pun  bermacam-macam.  Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Berikut penjelesan lebih lengkapnya mengenai jenis dan macam-macam es batu :

1. Chip Ice

Chip ice adalah es yang keras, bening, dan tahan lama sehingga cocok untuk berbagai kebutuhan. Untuk menghasilkan chip ice dapat dilakukan dengan cepat dan tidak dibutuhkan suhu yang terlalu dingin, yaitu -0,5℃. Penyimpanannya pun tidak perlu dalam suhu yang rendah sehingga dapat menghemat pemakaian listrik. Es jenis ini juga tidak  saling menempel, tidak tergores, tidak membeku, dan tetap terlihat fresh sehingga cocok untuk penyimpanan jangka lama. Ukuran dan ketebalan es dapat dipilih saat akan menjalankan mesin dengan pilihan ketebalan antara 3-12mm.

2. Tube Ice

Tube Ice ini merupakan es berbentuk tabung bening dengan lubang di bagian tengah, diameter 22, 28, 32 & 35 mm dan diameter 25, 30 & 45 mm. Es tube menjadi favorit di pasaran untuk usaha kuliner dan banyak digunakan di restaurant maupun cafe.

Kelebihan Es Batu Kristal

Es batu kristal banyak yang menyukai karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan es balok. Bagi para pelaku usaha yang bergerak dibidang kuliner, es batu kristal ini dinilai sangat lebih praktis.

Mereka tak perlu lagi memecah es secara manual. Cukup ambil beberapa es batu kristal dan tuang ke dalam gelas.

Kelebihan lainnya ialah para pemasok es batu kristal umumnya mengemas produk mereka ke dalam plastik khusus sehingga terlihat rapi dan bersih.

Selain itu, bahan baku yang digunakan ialah air mineral sehingga kebersihaanya dapat terjamin. Karena kelebihan ini pula, banyak konsumen yang lebih menyukai penggunaan es batu kristal.

Kelebihan-kelebihan es batu kristal tersebut sangat menarik minat banyak konsumen maupun para pelaku usaha yang bergerak dibidang kuliner.

Kelebihan ini pula yang menjadi nilai jualnya. Meskipun harganya yang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan es balok, namun pengusaha kuliner ini lebih menyukai es batu kristal ini.

Permintaan es batu kristal tidak hanya berasal dari restoran-restoran besar saja tetapi juga dari usaha-usaha kuliner kecil, penyelenggara event, hingga booth-booth kecil yang menjual aneka minuman.

3. Cube Ice

Cube ice memiliki karakteristik seperti Tube Ice. Berbentuk Kubus dan memiliki ukuran regular. Cocok untuk ditempatkan di gelas sebagai pendingin minuman.

4. Flake Ice

Flake ice berbentuk seperti serpihan kaca yang tak beraturan dengan tebal 1 – 2 mm. Proses pendinginannya cepat, efektif dan tanpa jeda dengan penyimpanan di bawah suhu 0℃. Sebaiknya es segera dipakai setelah dibuat karena tidak dapat disimpan terlalu lama. Biasanya es jenis ini dipakai untuk mengawetkan ikan maupun daging.

5. Slurry Ice

Slurry ice berbentuk berupa larutan kristal-kristal mikroskopik yang mengapung di dalam air dengan proses pendinginan yang ekstra cepat. Keunggulan es jenis ini adalah kontak yang merata di seluruh permukaaan produk, sehingga pendinginan merata dan mudah didistribusikan dengan bantuan pompa dan pipa. Namun slurry ice sangat tidak sesuai untuk penyimpanan dalam jangka panjang.

6. Block Ice

Es berbentuk balok keras bersuhu dibawah 0℃ dalam beberapa ukuran dengan kapasitas pendinginan yang tinggi. Jenis es ini harus dipotong atau dihancurkan dahulu sebelum akan digunakan.

Dalam proses pemotongan, jika ada sudut tajam maka dapat menggores produk. Block Ice sangat baik digunakan untuk penyimpanan atau  transportasi es lain dalam waktu lama tanpa ruang atau kendaraan berpendingin.

Bahan baku yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

Bahan Baku

  1. Air sumur. Pada bahan baku, air sumur ini merupakan bahan baku pembuatan es.
  2. Air PDAM. Dapat juga menggunakan air PDAM sebagai bahan baku cadangan pembuatan es. Air PDAM akan diperlukan bila air sumur berkurang atau jika air sumur tidak memenuhi syarat.

Bahan Pembantu

  1. Garam. Garam dipakai untuk mencapai proses pendinginan (sebagai mediator) karena air garam dengan kadar  kurang lebih  19 % terlarut paling sempurna dan tidak terjadi endapan pada bak pendingin. Bak pendingin atau brine tank memiliki titik beku lebih rendah dibanding dengan air murni yang ada di dalam ice can.
  2. NH3 atau amoniak. Amoniak ini berguna sebagai pendingin karena amoniak memiliki titik didih -280F.
  3.  Oli dan solar. Oli berfungsi sebagai pelumas dan solar merupakan bahan bakar mesin-mesin produksi.

Cara atau Proses Pembuatan Es Balok

Cara atau proses pembuatan es balok dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Tahap I (Proses Pengisian)

Ice can (cetakan es) diisi dengan air murni dengan menggunakan ice can filler (tangki pengisian air) sebagai bahan baku utama pembuatan es. Ice can yang digunakan terbuat dari plat 1.8 mm dengan lapisan anti karat galvanis, dan dilengkapi dengan frame isi 10 unit cetakan dengan masing-masing cetakan mempunyai berat 50 kg. Filling Tank (Tangki pengisisan air) dilengkapi dengan katup dan level control sehingga pengisian air dapat dikontrol sesuai dengan kapasitas tangki.

  1. Tahap II (Proses Pengangkatan)

Setelah proses pengisian selesai, ice can kemudian diangkat oleh pengangkat dan diletakkan kedalam Brine Tank (bak pendingin) yaitu dengan memasang ice can pada rei (alat bantu untuk mempermudah proses penempatan) yang terdapat pada bagian atas Brine Tank.

  1. Tahap III  (Proses Pendinginan)

Ice can tersebut kemudian dicelupkan ke dalam brine tank dan terendam sampai level air di dalam ice can sejajar dengan level brine tank (tangki proses). Brine berfungsi sebagai refrigerant untuk mengambil kalor dari air sehingga air menjadi dingin dan lama-kelamaan air akan membeku (menjadi es).

Proses pendinginan memakan waktu kurang lebih 24 jam agar es balok yang dihasilkan nantinya benar-benar matang. Pada Brine Tank juga dilengkapi dengan agitator (pengaduk air garam) agar larutan garam yang dihasilkan lebih merata dan brine tidak menjadi gel/bubur yang disebabkan karena temperatur terlalu dingin.

  1. Tahap IV (Proses Perendaman)

Apabila es balok sudah terbentuk (membeku) proses selanjutnya adalah pengangkatan ice can dari brine tank untuk direndam di air normal pada thawing tank (tangki pelepas es). Hal ini bertujuan agar sisi es balok terluar mencair, agar es balok tersebut mudah terlepas dari ice can.

  1.  Tahap VI (Proses Pelepasan)

Setelah masuk ke thawing tank, maka bagian luar sisi es balok mencair, maka angkat ice can dengan menggunakan rei dan keluarkan es balok dari cetakan, setelah es balok keluar maka angkut ke tempat penyortiran dengan cara diluncurkan dengan can dumper (peluncur es).

  1.  Tahap VI (Proses Penyortiran)

Es balok yang sudah terlepas dari ice scan tadi disortir untuk memperoleh es balok yang layak untuk dijual ke konsumen.

 

Demikian info mengenai macam-macam es. Semoga dapat menambah ilmu dan info bagi kita. Sehingga dapat memberikan ide bisnis baru yang dapat kita kerjakan agar dapat meminimalisir dan mengurangi jumlah pengganguran yang ada di negeri kita.

Kalian juga dapat melihat produk mesin penghancur es balok untuk mempermudah kalian dalam menghancurkan es balok.

 

By Catharina Dyah Ayu Anindhita

Saya adalah seorang penulis di bisnisusahaonline.com dengan minat mendalam dalam perkembangan teknologi, terutama di bidang teknologi informasi. Saya senang belajar hal-hal baru dan dengan senang hati berbagi wawasan seputar bisnis dan tips terkini dengan pembaca kami.